THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 18 Desember 2008

Berhubung indovision nayangin FSS
Aku tulis laporan dikit-dikit lah..baca aja yak!


Penyisihan
Kamis,18-12-2008

Taufik Hidayat di malaysia banyak yg suka juga loh..

Bukti nya wktU dy tnding lawan Joachim Persson di ptandingan penyisihan grup,penonton" stadion Kinabalu pada kasih semangat buat Topik..



Lee Choong Wei vs Peter Gade seru..

Choong Wei sama Gade sempat berseteru gara-gara kepuTusan hakim garis gitu..
Tapi over aLL pertandingannya seru..

Biarlah hidup ku sepert ini,
Berdiam dengan harapan..

Hanya keLuh ku
Yg orang orang ini tau..

Tp ketika hati ku
Menjerit..
Biarlah hanya aku
Yang mendiamkannya..

Biar ku tolak dia hingga
Terseret ke dalam

Dr pada orang tau
Orang jg akan suLit
Mengerti dia..

Aku memang sakit..
Tp sebenarnya tak ada hati Untuk menangis

Namun saat ku tulis ini
,
Kekerasan raga utk menahannya sedemikian keras runtuh juga..

Ternyata aku rapuh..

Aakh..aku muak..!!

Bertahan lah gadis..!

Cukup !
jangan menangis lagi
Kau yang saLah
Kau yang lemah

Hidup ini memang ganas..
Tp aqu tetap mMiLih utk Menahlukkannya..

Kamis, 11 Desember 2008

Angka

Satu ditambah satu
Memang dua

Dua ditambah dua
Memang empat

Satu dikali satu
Memang satu

Tiga ditambah tiga
Memang enam

Enam dibagi enam
Memang satu

Empat dikali empat
Memang delapan

Delapan dikurang delapan
Memang nol

Tiga dikali tiga
Memang sembilan

Lima ditambah lima
Memang sepuluh

Truz ?

Kalo angka angka nya hiLang?

Yaah!
Gak bisa blajar berhitung Laaah..

Gitu aja koq repot !

HuaAaaaa..!?

Geje agH !
Kurang kerjaAN btuL ..
Hahah

Sajak-1

Karena semua orang adalah hebat..

Karena semua orang adalah tempramen

Jika saja semua orang adalah baik

Jika saja semua orang adalah perhatian

Dan Jika saja kehidupan ini berjalan sangat mudah

Mungkin aku tak akan berusaha untuk kuat..

Mungkin aku tak akan berusaha untuk tegar

Walaupun aku,
Tidak akan mungkin sekuat karang..

Tapi mimpi ku adalah hidup ku..

Yang melindungi aku
Dari keras nya kehidupan
Yang penuh sandiwara ini..

Yang penuh dengan orang-orang bertopeng cantik dan modis..


nie_

Ahahaaa
Bisa jg aqo berSAjak..
Gak sberapa siH
Aliaz
Geje sbnarnya,
Hahahag

Kamis, 27 November 2008

Thank You

Judul asli: 고맙습니다 (baca: go-mab-seum-ni-da) / 우리들이 있었다 (baca: u-ri-der-i iss-eott-da)

Judul: Thank You / We Were There

Jaringan televisi: MBC HDGenre: Romance, Comedy, Melodrama

Dr. Min Gi-seo adalah seorang dokter yang berkepribadian sangat dingin. Dahulu, ia adalah orang yang baik, tetapi kemudian berubah semenjak diputus oleh pacarnya secara sepihak. Rupanya alasan pacarnya putus dengan Min Gi-seo bukan karena tidak cinta, tetapi karena pacarnya ini mengidap penyakit mematikan.
Pacarnya yang merupakan seorang dokter juga ini kemudian meninggal. Dahulu, pacarnya ini melakukan kesalahan yang mengakibatkan seorang anak kecil bernama Lee Bom tertular penyakit AIDS. Sebelum meninggal, pacarnya sempat meminta Min Gi-seo untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Lee Bom atas malapraktik yang dilakukannya, sebab semasa hidupnya, pacarnya Min Gi-seo ini selalu memikirkan kesalahan ini dan tak henti-hentinya menyesal.


Memenuhi permintaan pacarnya ini, Min Gi-seo pergi ke suatu pulau terpencil di Korea, tempat Lee Bom dan keluarganya tinggal. Di sanalah sebagian besar film ini bercerita. Di pulau itu, Min Gi-seo bertemu dengan Lee Bom dan ibunya (Lee Young-shin). Young-shin ini adalah seorang single parent dengan kehidupan yang berat. Ia sendirian membesarkan Lee Bom dan juga sekaligus mengurus Ayahnya yang sudah pikun. Dalam kehidupannya yang berat, ia tetap berusaha kuat dan tampil ceria. Setelah mengenal keluarga ini, Min Gi-seo yang semula berkepribadian keras dan dingin, perlahan-lahan mulai melunak dan lebih peduli pada sesama.
Drama ini adalah drama yang penuh dengan nilai dan makna kemanusiaan (duilee bahasanya). Walaupun demikian, ceritanya tetap segar karena dikemas dengan selipan cerita-cerita lucu, membuat gw yang nonton jadi ga bosen. Dengan menonton drama ini, gw jadi lebih paham kehidupan orang dengan HIV/AIDS. Drama ini mendapatkan dukungan dari organisasi peduli AIDS di Korea, mengajak kita untuk menyikapi penderita AIDS dari sudut pandang yang berbeda. Drama seri yang memiliki total 16 episode ini sangat memorable.


Pemeran utamanya adalah Jang Hyeok sebagai Min Gi-seo. Gong Hyo-jin sebagai Lee Young-shin. Seo Shin-ae sebagai Lee Bom. Walaupun Seo Shin-ae masih kecil, tapi top banget aktingnya sebagai Lee Bom.

From The Star

LIN DAN ABSEN DI FINAL SUPER SERIES

Lin Dan yang kini berada di peringkat 16,
Terhalang peraturan untuk ikut
Hanya pemain Peringkat 8 besar Super Series lah yang bisa mengikuti turnamen ini..
Lin Dan sendiri hanya mengikuti 3 turnamen Super Series.

Rupanya absennya Lin Dan dikarenakan dirinya harus mengikuti Wajib Militer.
China memang mengharuskan pemuda disana untuk mengikuti wajib militer,
Tak terkecuali bagi bintang bulutangkis seperti Lin Dan.

















Xie Xingfang akan bermain hingga Asian games 2010

Niat untuk segera pensiun diurungkan pemain 27 tahun ini
Setelah gagal merebut medali emas di olimpiade 2008,
Xie Xingfang akan terus tampil hingga Asian games 2010
Yang nantinya akan berlangsung di Guangzhou,China..

Selain itu juga terdengar kabar Xingfang akan melangsungkan pernikahan dengan Lin Dan,
namun wanita jangkung ini menjelaskan bahwa saat ini ia dan Lin Dan belum memikirkan rencana tersebut..
apalagi sekarang Lin dan sedang fokus dengan karier bulutangkisnya..
Xingfang sangad memahami itu dan akan terus memberikan dukungan untuk sang kekasih..




Akhirnya tabloid Planet Badminton sampai

Heeheeheeh...
Setelah beberapa waktu menunggu karena keterlambatan pengiriman
akibat adanya kesalahan teknis,
Akhirnya Tabloid Planet Badminton pun sampai di tempat ku
haahaaa..
Untung gak nyasar..
Hari gini masih bisa nyasar??
Isinya sih Lumayan
agak tipis sih
Tapi info-info nya sekaligus isu nya juga hangat
Goreng pisang kaleee hangat..
Yaaah..
Maju Terus dee buat PB..
moga makin bagus n gak telat lagi..
Trus buat rencana atau usulan ntuk nongol nya event event anak IBFC
Mmmmhh..
Ditunggu yo!!!!
Regard!

Rabu, 19 November 2008

Laskar Bulutangkis

Sebuah karya mempesona dalam sebuah novel yang berjudul Laskar Pelangi berhasil menjadi salah satu buku yang menjadi best seller nasional. Novel yang menceritakan perjuangan sebelas anak Melayu Belitong bisa jadi merupakan persfektif anak-anak negeri lainnya. Novel yang diangkat dari kisah nyata ini mendapat pujian dari berbagai pihak sebagai cerita yang inspiratif, motivator dan penuh perjuangan. Para tokoh nasional bahkan ikut memberikan apresiasi atas kisah ini, mulai dari Dirut Telkom, ketua Komnas perlindungan anak sampai pelaku seni sekelas Garin Nugroho dan Sapardi Djoko Darmono. Bulutangkis menjadi salah satu bagian yang patut dicermati oleh pembaca karena bulutangkis dipilih sebagai cita-cita Si Ikal yang merupakan tokoh utama cerita ini. Ikal mempunyai plan A sebagai tujuan hidupnya untuk menjadi penulis yang berbobot atau pemain bulutangkis yang berprestasi. Jika Plan A gagal sebagai cadangan dipilih plan B berupa cita-cita menjadi penulis buku tentang bulutangkis. Tiga judul buku sudah dicanangkan yaitu Tata Cara Bermain Bulutangkis, Faedah Bulutangkis dan Bulutangkis Untuk Pergaulan. Ikal kecil sudah bercita-cita begitu tinggi buat bulutangkis. Ketika kisah melompat ke beberapa belas tahun kemudian Andrea Hirata menuliskan pada bukunya sebagai berikut,''Buku itu sebenarnya telah selesai ku tulis, seluruhnya mencapai 34 bab dan hampir 100.000 kata. Untuk menulisnya aku telah melakukan riset yang intensif di federasi bulutangkis bulutangkis dan komite olahraga nasional serta mengamati kehidupan sosial beberapa mantan pemain bulutangkis terkenal. Aku juga mempelajari budaya pop dan trend terbaru pengembangan kepribadian. Tapi penerbit tak sudi menerbitkan bukuku berdasarkan pertimbangan komersial. Mereka lebih tertarik pada karya-karya sastra cabul, yaitu buku-buku penuh dengan tulisan jorok seperti kondom, masturbasi dan orgasme karena mereka penerbit itu telah melupakan prinsip-prinsip men sana in corpore sano.'' Sebuah ironi pada negeri bulutangkis tetapi penerbit-penerbit buku tidak melirik tema tersebut. Beberapa bulan yang lalu, mantan atlet bulutangkis Lilik Sudarwati berhasil menerbitkan buku tidak semata-mata karena dukungan penerbit. Atas sokongan berbagai pihak terutama dari Matshusita Fundation yang akhirnya buku berjudul 'Mental Juara Modal Atlet Berprestasi' tersebut bisa diluncurkan. Dengan reputasi Andrea Hirata yang semakin mengkilap, mudah-mudahan buku-buku tentang bulutangkis bisa segera beredar. Kembali membuka halaman buku laskar pelangi halaman 153, menceritakan kecerdikan salah satu anggota laskar itu. Seorang bocah SD bernama Mahar diceritakan sebagai berikut, ''Mahar adalah Jules Verne kami. Ia penuh ide gila yang jarang terpikirkan oleh orang lain, walaupun tak jarang idenya itu absurd dan lucu. Salah satu contohnya adalah ketika ketua RT punya masalah dengan televisinya. TV hitam putih satu-satunya hanya ada di rumah beliau dan tidak bisa dikeluarkan karena kabel antena nya sangat pendek dan ia kesulitan mendapatkan kabel untuk memperpanjangnya. Kabel itu tersambung pada antena di puncak pohon randu. Keadaan mendesak sebab malam itu ada pertandingan final badminton All England antara Svend Pri melawan Lie Sumirat. Begitu banyak penonton akan hadir, tapi ruangan TV sangat sempit. Sejak sore Pak Ketua RT tak enak hati karena banyak handai taulan yang akan bertamu tapi tak kan semua mendapat kesempatan menonton pertandingan seru itu. Ketika beliau berkeluh kesah kepada kepala sekolah kami, maka Mahar yang sudah kondang akal dan taktiknya segera di panggil dan ia muncul dengan ide ajaib ini, 'Gambar TV itu bisa dipantul-pantulkan melalui kaca, ayahanda guru,' kata Mahar berbinar binar dengan eksperesi lugunya. Pak Harfan melonjak Girang seperti akan meneriakkan 'eurika!' Maka digotonglah dua buah lemari pakaian berkaca besar ke rumah ketua. Lemari pertama diletakkan di ruang tamu dengan posisi frontal terhadap layar TV dan diruangan itu paling tidak menampung 17 orang. Sedangkan lemari kedua diletakkan di beranda. Lemari kaca kedua diposisikan sedemikian rupa sehingga dapat menangkap gambar TV dari lemari kaca pertama. Ada sekitar 20 orang menonton TV melalui layar kaca kedua. Tak seorangpun penonton yang tak kebagian melihat aksi Lie Sumirat. Penonton merasa puas dan benar-benar menonton dari layar kaca dalam arti yang sesungguhnya. Meskipun Svend Pri yang kidal dilayar TV menjadi normal pada layar kaca yang pertama dan kembali menjadi kidal pada layar kaca yang kedua.'' Dari kutipan buku tersebut paling tidak kita mendapatkan dua hal. Yang pertama, pada era 70-an antusiasme masyarakat Indonesia untuk menonton pertandingan bulutangkis sangat besar. Api gelora itu sekarang seakan-akan mulai padam karena tersaingi oleh berbagai jenis hiburan dan semakin melunturnya semangat nasionalisme negeri ini. Hal kedua yang perlu dicermati adalah pada era itu masyarakat sudah bisa menyaksikan pertandingan jagoannya secara luas. Sayangnya setelah dua puluhan tahun berlalu, masyarakat umum semakin kesulitan menonton pertandingan bulutangkis. Memang disetiap rumah bahkan rumah kardus sekalipun sudah mempunyai TV tetapi siaran event-event bulutangkis sekarang lebih banyak di kuasai oleh televisi berbayar. Kalau era 70-an masyarakat bisa menonton Lie Sumirat maka di era milenium ini masyarakat umum tidak bisa menyaksikan siaran langsung titisannya Lie Sumirat saat bertanding di event paling bergengsi. Tangisan Taufik Hidayat saat mempersembah-kan emas Olimpiade hanya bisa kita saksikan lewat tayangan-tayangan ulang. Semangat laskar pelangi dalam perjuangannya terselip semangat Ikal dan Mahar yang ingin berbuat sesuatu buat bulutangkis. Kalau ada lebih banyak yang berbuat seperti itu buat bulutangkis maka selayak mereka disebut sebagai Laskar Bulutangkis. Semangat laskar bulutangkis ini tidak hanya ada di pinggiran Belitong tetapi mungkin saja ada di pojok-pojok tanah air ini selama bertahun-tahun. Semangat laskar bulutangkis ini diharapkan mengangkat kembali kejayaan bulutangkis Indonesia. (badminton-indonesia@yahoogroups.com)

Sabtu, 15 November 2008

A Millionaire's First Love

Category:Movies
Genre: Drama

Jae Kyung yang diperankan Hyun Bin genap berusia 19 tahun. Usia yang akan mengubah statusnya menjadi seorang jutawan karena merupakan satu-satunya ahli waris yang tersisa. Knowing that he's got everything on his palm dan tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu, membuat Jae Kyung jadi liar dan tak terkontrol. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kakek Jae Kyung meninggalkan surat warisan dengan beberapa persyaratan. Diantaranya ia harus lulus terlebih dahulu dari Boram High School, sebuah sekolah menengah di kota kecil. Dan selama menyelesaikan study nya ia dilarang menggunakan fasilitas keluarga seperti cotage, mobil pribadi dan simpanan dalam rekening. Jika gagal, maka ia hanya mendapatkan 0.01% dari asset keluarga. Di kota kecil itulah Jae Kyung bertemu Lee Yeon Hee yang berperan sebagai choi Eun-Wan. Seorang gadis Yatim Piatu yang memiliki kelainan pada jantungnya. Penyakit yang berakibat kematian mendadak jika ia merasa terlalu sedih maupun bahagia. Kehadiran Eun-Whan mengubah hidup Jae Kyung sepenuhnya. Bahkan dia rela melepas 99.9% kekayaannya demi mempertahankan panti asuhan tempat dimana Eun-Whan tinggal dan dibesarkan dari penggusuran. Kesadaran akan besarnya kasih sayang yang dirasakan untuk Eun-Whan membuat Jae Kyung mengambil keputusan besar untuk mencintai Eun-Whan. Ia berfikir jika rasa sedih dan bahagia yang terlalu berlebihan dapat membunuh gadis itu, setidaknya ia dapat meninggal dalam perasaan bahagia. Keputusan ini pula yang mengeluarkan Coi Eun-whan dari rumah sakit dan tinggal bersama Jae Kyung. Alasannya sederhana saja, jae Kyung ingin berada di sisi Eun-Whan hingga saatnya ia menutup mata. Dan satu harapan Eun-Whan dalam mengakhiri hidupnya. Ia ingin bertahan hingga salju pertama turun.Pementasan drama merupakan bagian dari kurikulum Boram High School dan merupakan syarat kelulusan bagi murid-muridnya, juga menjadi usaha penggalangan dana bagi anak-anak panti asuhan setempat. Script drama kali ini ditulis Eun-Whan. Hal Tersebut diketahui Jae Kyung saat terdapat adegan yang mengingatkannya tentang janji di masa kecil dengan seorang gadis yang belakangan diketahui bahwa dia ternyata Choi Eun-Whan.Pertunjukan drama pun usai. Choi Eun-Whan duduk bersandar di bahu Jae Kyung. Ia berkata akan tidur selama tiga menit karena kelelahan. Saat yang bersamaan salju pertama pun turun, Dan sudah lebih dari tiga menit.. namun Choi Eun_whan tak pernah membuka matanya lagi.Kesediaan melepaskan kekayaan demi hal lain yang lebih berarti merupakan syarat khusus yang tertulis dan mengembalikan sisa 99.9% asset hak waris menjadi milik Jae Kyung sepenuhnya. Dengan harta inilah Jae Kyung membangun rumah dengan banyak jendela yang ditujukan untuk mengenang Eun-Whan, sekaligus mewujudkan impian gadis itu sewaktu ia hidup.

Maundy Thursday

Category: Movies
Genre: Drama
Upaya seorang gadis muda dalam mengakhiri hidupnya dengan cara mengunyah butiran aspirin seusai lari pagi merupakan awal cerita film yang disutradarai Song Hae-Seong ini. Bahkan si pemeran utama perempuan tidak segan-segan untuk mencabut dengan brutal jarum infus yang terbenam di pergelangan tangannya guna menunjukan pada sang ibu bahwa dia tidak pernah takut mati, justru menyesal karena upaya bunuh dirinya selalu gagal karena selalu lebih dulu terselamatkan.Lee Na-Young memerankan Yu-Jeong dengan sangat sempurna. Ekspresi wajah, sorot mata dan dendam dapat diterjemahkannya dengan halus tanpa terlihat seperti orang yang putus asa. Yu-Jeong lebih mirip seorang wanita yang kehilangan arah, merasa tak memiliki perlindungan, sehingga apapun yang dilakukannya selalu konstan berada diluar jalur. Perilaku seperti ini dikarenakan masa lalu Yu-Jeong yang tak pernah mendapat dukungan dari ibunya. Sekalipun pada waktu ia menjadi korban pemerkosaan anggota keluarga sendiri, tapi sang ibu tetap menempatkan Yu-Jeong di posisi bersalah. Sehingga saat beranjak dewasa, Yu-Jeong merasa hidupnya adalah sebuah kesalahan besar, di dalamnya termasuk sang ibu.Ibu Yu-Jeong memiliki seorang adik perempuan yang berprofesi sebagai suster gereja. Dia dikenal dengan nama Suster Monica. Setiap hari kamis suster Monica selalu mengunjungi penjara di daerah bagian Korea guna memberikan pendekatan rohaniah bagi para tahanan eksekusi hukuman mati, Disinilah pula ia mempertemukan Yu-Jeong dengan Yun-Soo, seorang terpidana hukum gantung akibat kasus perampokan,pembunuhan dan pemerkosaan. Yun-Soo diperankan Kang Dong Won, aktor yang bisa mencampur adukkan ekspresi marah, autis dan bahagia dalam satu adegan.Sama halnya dengan Yu-Jeong, masa lalu Yun-Soo juga bukan hal yang pantas untuk di ingat. Dibesarkan oleh ayah yang kejam, ditelantarkan ibu kandung, kerasnya hidup di jalanan, serta adik satu-satunya yang meninggal tepat saat mereka tidur di lantai subway dan hanya berselimutkan koran tipis. Kejadian tersebut mendorong karakter Yun-Soo berubah 180 derajat menjadi pribadi yang dingin dan kasar.Pertemuan rutin yang terjadi setiap hari kamis ini perlahan membawa pengaruh bagi keduanya. Sat bertemu Yu-Jeong dan Yun-Soo seolah berkaca satu samalain. Harta dankekayaan yang selama ini selalu menjadi persoalan besar bagi Yun-Soo ternyata tak selamanya bisa membuat bahagia. Hal ini tercermin pada Yu-Jeong, anak orang kaya sekaligus berprofesi sebagai profesor namun berkelakuan ajaib. Sementara Yu-Jeong yang selama ini selalu menginginkan kematian, malah menemukan sebuah arti hidup melalui terpidana mati yang rutin ditemuinya.Terdapat satu scene dimana orang tua dari korban yang di perkosa, kemudian dibunuh datang mengunjungi Yun-Soo di penjara. Ia memang datang dengan marah, tapi pada akhirnya ia memutuskan untuk memaafkan segala tindakan Yun-Soo terhadap putrinya. karena walau bagaimanapun segala kesedihan, rasa sakit dan amarah tak akan dapat mengembalikan si korban. Maka ia bermaksud merelakan kejadian tersebut dan memutuskan memberikan maaf dan pengampunan bagi Yun-Soo.Mendapatkan hal tersebut Yu-Jeong seperti tersadar akan hubungan ia dengan ibunya.Tentang amarah masa kecil dan berbagai macam kesalahan yang dituduhkan pada ibunya. Tapi kejadian hari itu melahirkan sebuah keputusan besar bahwa Yu-Jeong akan memaafkan segala perbuatan ibunya.Kamis adalah hari yang paling ditunggu Yun-Soo. Karena pada hari itulah ia akan menerima kunjungan dari Yu-Jeong. Seiring waktu berjalan, Yun-Soo semakin bersemangat dan mulai berubah menjadi pribadi yang lebih hangat. Namun disisi lain ia juga semakin takut menghadapi kematian saat perasaannya pada Yu-Jeong semakin jelas. Dan tepat saat dilakukan eksekusi hukuman gantung, sebagai permohonan terakhir Yun-Soo mengakui perasaannya pada Yu-Jeong. Namun tanpa tahu jawaban Yu-Jeong, tali gantungan telah terlebih dahulu merengut nyawa Yun-Soo.Hanya saja terdapat bagian yang menceritakan Yun-Soo sebagai tokoh baik yang melakukan pembunuhan secara tidak sengaja hanya karena terdesak melindungi teman nya. Seandainya saja ia tetap dibiarkan menjadi tokoh Psikopat pasti cerita film ini akan menjadi lebih menarik, sehingga tokoh dalam film ini tidak terkesan terlalu 'putih'.

Senin, 03 November 2008

Lirik Lagu 'Butet'

Butet dipangungsian do apangmu ale butet
Damargurilla damardarurat ale butet
Damargurilla damardarurat ale butet
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge

Butet sotung ngolngolan ro hamuna ale butet
Pai ma tona manang surat ale butet
Pai ma tona manang surat ale butet
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge

Butet tibo do mulak au apangmu ale butet
Masunta ingkon saut do talu ale butet
Masunta ingkon saut do talu ale butet
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge

Butet haru patibu ma magodang ale butet
Asa adong da palang merah ale butet
Da palang merah ni negara ale butet
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge

---

My Sign..





Look My Sign Yeeaahh..???!!




Kamis, 30 Oktober 2008

Profil Maria Kristin

Nama:
Maria Kristin Yulianti
Tempat/Tgl. Lahir:
Tuban, 25 Juni 1985
Kategori Usia: 22
-->
Peringkat Dunia:
Tunggal Putri
Peringkat Nasional :
Tunggal Putri
E-mail :
mariakristin_7@yahoo.com
Tahun Bergabung :1998
Kelas/Kategori Pertandingan : Tunggal Putri
Tangan (Kiri/Kanan) : Tangan kanan

Tinggi Badan : 169 cm
Mulai karir bulu tangkis pada usia : 10 tahun
Bagaimana mengawali karir bulu tangkis :
Hobi
Prestasi :
- Medali Perunggu Olimpiade Beijing 2008
- Juara II Djarum Indonesia Open SS 2008- Juara II Uber Cup Jakarta Mei 2008
- Perempat Finalis Jerman Open Februari 2008- Medali Emas Sea Games Perseorangan Desember 2007- Medali Emas Sea Games Tim Putri Desember 2007
- Perempat Finalis Taiwan GP 2007- 8 Besar Indonesia Open 2007
- Juara II Jerman Open 2006- Juara I Singapore Satellite 2006- Juara I Surabaya Satellite 2006
Pertandingan paling mengesankan :
Pertandingan di Sudirman Cup 2003, karena pada saat melawan Inggris bisa mengalahkan pemain yang rankingnya jauh diatas saya dan bisa menyumbangkan point buat regu Indonesia
Pertandingan paling mengecewakan :
Pertandingan di Uber Cup 2006, karena selain baru cedera, permainan saya kurang bisa maksimal, membuat saya drop dan tidak bisa mengeluarkan kemampuan saya dengan maksimal
Lawan paling tangguh :
Semua pemain dari China
Rekan berlatih favorit :
Fransiska Ratnasari
Pertama kali menjadi wakil negara pada :
ASEAN School 2002 di Malaysia
Cita-cita/harapan untuk bulu tangkis :

Juara Olimpiade, akhir tahun 2007 harus bisa masuk ranking dunia 10 besar
Hoby : Membaca, shopping
Makanan favorit : Kepiting Saos Padang dan segala jenis masakan udang
Film favorit : Harry Potter
Lagu favorit : From This Moment
Artis/Aktor favorit : Tom Cruise
Atlit favorit : David Beckham
Acara TV favorit : Ceriwis [talk show]
Cita-cita bila tidak berkarir di bulu tangkis : Menjadi wanita karier
Tentang saya :
- Selalu berusaha & berdoa
- Bertanggung jawab- Disiplin

Lilyana Natsir


Bagi Lilyana Natsir (22), Beijing 2008 merupakan Olimpiade pertama.

Bahkan pebulutangkis kelahiran Manado ini mendapat medali perak di nomor ganda campuran bersama Nova Widiyanto (31). Tambah Gambar

Tapi, tak hanya itu rasa senang yang dirasakan cewek yang akrab disapa Butet ini.

Pasalnya ketika tiba di Tanah Air, Selasa (19/8) malam, para pebulutangkis Indonesia disambut meriah oleh para pendukung tim tersebut, termasuk para atlet junior pelatnas.

“Saya jadi teringat empat tahun lalu ketika masih junior.

Saya juga turut menjemput para senior di Bandara Soekarno-Hatta. Perasaan saya ketika itu sangat senang melihat kesuksesan para senior,” kata Lilyana.

Kini, bagaimana perasaan Butet ketika menjadi orang yang dijemput? “Saya sangat senang dengan sambutan mereka.

Saya merasa bangga bisa berada di sini. Benar-benar mengingatkan kenangan akan empat tahun yang lalu. Hanya, kini saya berada di tempat yang berbeda,” ujarnya dengan penuh senyum.

(Sumber: Bolanews.com)

Profil Vita Marissa



Vita Marissa (lahir di Jakarta, 4 Januari 1981; umur 27 tahun) adalah salah satu atlet bulutangkis Indonesia, baik itu di sektor ganda wanita ataupun ganda campuran. Merupakan putri bungsu dari pasangan Aris Harsono dan Yulianawati.
Vita pernah berpasangan dengan
Nova Widianto dan menjadi pasangan ganda campuran yang cukup ditakuti. Ketika ia mengalami cedera bahu pada kejuaraan Malaysia Open 2004, kariernya sebagai atlet sempat terganggu. Dalam kejuaraan di Athena ia hanya mampu bertahan sampai delapan besar saja. Meskipun demikian, Vita tetap mampu memetik dua medali emas pada Pekan Olahraga Nasional 2004 di Palembang.
Karena cideranya bertambah parah, Vita harus menjalani operasi dan pemulihan selama enam bulan. Sehingga Nova Widianto pun dipasangkan dengan
Lilyana Natsir. Vita akhirnya kembali tampil dengan pasangan Flandy Limpele dan berhasil menjuarai kejuaraan Japan Open 2006.
Dalam nomor ganda wanita, Vita dipasangkan dengan
Lilyana Natsir. Mereka ikut memperkuat tim Piala Uber Indonesia tahun 2008, dan menjuarai Indonesia Open untuk nomor ganda wanita pada tahun yang sama.

Vita Marissa Usia Pacu Motivasi


VITA Marissa memang bukan peraih gelar juara dunia edisi 2007. Namun, donasi tiga emas bagi kesuksesan tim bulutangkis Indonesia pada SEA Games ke-24 lalu layak diacungi jempol. ''Bagi saya, setiap kemenangan pasti membawa kebahagiaan. Misalnya, SEA Games lalu,'' kata Vita kemarin (28/12). Tiga emas yang diraihnya berasal dari nomor ganda wanita (bersama Lilyana Natsir), ganda campuran (dengan Flandy Limpele), dan beregu wanita. Prestasi itu menyamai pembalap nasional Uyun Muzizah yang juga menyabet tiga emas pada SEA Games lalu. Tapi, rupanya, prestasi di SEA Games tersebut bukanlah hasil yang paling dibanggakannya. Vita tetap merasa bahwa hasil manis yang dituai di Tiongkok Masters Super Series adalah sukses terbesarnya pada 2007. ''Kami baru dipasangkan. Gelar juara itu juga didapat saat tampil di kandang macan Tiongkok,'' ungkap Vita yang merebut gelar juara wanita bersama Lilyana Natsir. Apalagi, gelar juara tersebut menjadi satu-satunya kegagalan ganda wanita Tiongkok menyapu bersih predikat kampiun dalam Super Series 2007. Namun, wanita kelahiran Jakarta 4 Januari 1981 tersebut lalu menyadari, dalam usia yang tidak lagi bisa dibilang muda, prestasi apik sudah sepantasnya dipersembahkan untuk negara. ''Saya juga berpasangan dengan pemain senior, yakni Flandy (Limpele) maupun Lilyana. Jadi, saya malah malu kalau tidak bisa menyumbangkan hasil optimal,'' ungkapnya. Saat masih bergandengan dengan Nova Widianto, Vita menjadi pasangan ganda campuran yang cukup ditakuti. Kini, bersama Flandy, Vita datang dengan gebrakan fenomenal. Kali pertama terjun di Jepang Open 2006, gelar juara langsung disandangnya. Torehan prestasi di Super Series 2007 pun langsung melambungkan rankingnya. Dia melaju ke peringkat keempat dunia. Dengan segepok bekal yang dimiliki, apa obsesi terbesar putra pasangan Aris Harsono dan Yulianawati itu? ''Tinggal fokus ke Olimpiade. Mudah-mudahan bisa tercipta all Indonesian final nanti,'' tukasnya. (vem/diq) (jawapos.co.id)

Senin, 27 Oktober 2008

I Believe I Can Fly

By R Kelly


I used to think that I could not go on
And life was nothing but an awful song
But now I know the meaning of true love
I'm leaning on the everlasting arms
If I can see it,
then I cam do it
If I just believe it,there's nothing to it..

I believe I can fly
I believe I can touch the sky..
I think about it every night and day
Spread my wing and fly away..
I believe I can soar
I see me running throught that open door
I believe I can fly
I believe I can fly
I believe I can fly

See I was on the verge of breaking down
Some times silence ca seem so loud
There are miracles in life I must achieve
But first I know it starts inside of me..

Reff

If I can see it
Then I can be it
If just believe it
There's nothing to it...

MaTauLi at XI IPA 4

HahaAaha
Enak gak enak sih di kelas ini..
Dengan berwali kelas kan Bu Sri (guru kimia lo..)wadoOowh UH 1 koq dpt 3 satUan!
HahaAa..ampuun Mak!
Ber pelajaran PENJAS kan hari sENin nan hangek nan litak bAna,.
Isi di dalam nya
Ya kyak teman2 sepermainan ku gitu..
Pada rajin,pintar..
Hana,Dela,Ripka,Hanum,Mutia,dkk
(CuiiH org yg di sebutkan pada najis di bilang kawan sepermainan ku)
Wkwkwk
Terus
Ya ada org kayak aqu ini la..
Yg rajin belajar,rajin beribAdah,suka menabung,menyayangi teman teman dan orang tUa!
(kalo mau muntah di tahan aja dulu ya..bentar lagi siap koq aku bikin lelucon nya..)

Eeh eh eh
Jd nya nama kelas kita 4_now?
HadoOoh kata yg senOnoh nan mantaabb pula
WhahaAa..

Tu bi koNtinu..

Hehee

Sabtu, 25 Oktober 2008

Laskar Pelangi

mungkin adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
telah hilang
tanpa lelah sampai engkau
meraihnya

laskar pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
raih bintang di jiwa

menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya...

cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau ini kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita

laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi

menarilah dan terus tertawa
walau dunia takseindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya...

LILIYANA MENJELAJAH DUNIA


Demi bulu tangkis, dia hanya mengecap sekolah dasar.Di usia 12 dia meninggalkan rumah sebagai pemula. Di usia 21 dia kembali ke rumah sebagai jutawan. Di usia 12 dia memutuskan meninggalkan sekolah. Di usia 21 dia salah satu pemain bulu tangkis terbaik Indonesia--ganda campuran adalah spesialisasinya. Di kancah internasional, Lilyana Natsir menempati peringkat kedua dunia untuk ganda campuran.Sembilan tahun Lilyana "menukarkan" hidupnya dengan bulu tangkis.Sembilan tahun bulu tangkis menjadikan dia bintang yang naik-turun podium kehormatan. "Orang tua saya menghargai keputusan saya meninggalkan sekolah. Syaratnya harus serius," ujarnya kepada Tempo.Gadis asal Manado itu mematuhi syarat orang tuanya, Beno Natsir danOlly Maramis. Hasilnya? Sepanjang kurun 2000-2001, dia memenangi berbagai kejuaraan di tingkat nasional nomor ganda putri. Dia menjadi finalis Singapura Terbuka pada 2004 dan Swiss Terbuka 2005 serta semifinalis All England 2005.Bersama pasangannya, Nova Widhianto, Lilyana menjuarai Indonesia Terbuka 2005, SEA Games 2005, dan Asian Badminton Championship 2006.Tak diunggulkan pada Kejuaraan Dunia di Anaheim, Amerika Serikat, pada2005, Lilyana-Nova membawa pulang gelar juara."Terharu dan bangga bisa ngasih emas buat negara," ujarnya kepada Tempo. Seusai dia berlaga, Beno dan Olly meneleponnya, menyatakan betapa bangga keduanya kepada putri kecil mereka.Saat ke Amerika, dia satu-satunya atlet putri dalam kontingen bulutangkis Indonesia. Toh, Lilyana tidak jengah. Gadis belia ini amat tomboi dalam penampilan sehari-hari. Rambutnya pendek, dicat merah.Lemari bajunya dipenuhi kaus dan jins. Harum parfum Calvin Klein yangmasih menunjukkan identitas kewanitaannya.Lahir di Manado, Sulawesi Utara, Lilyana datang dari keluarga pencintabulu tangkis. Di waktu senggang, dia bersama ibu dan pembantunya kerap mengisi waktu dengan bermain badminton di depan rumah. Melihat bakat dalam diri si putri bungsu, orang tuanya mendaftarkan dia ke klub PBPisok di Manado.Pada 1997, dia hijrah ke klub PB Tangkas di Jakarta. Usianya 12 tahunketika itu. Bagi seorang gadis kecil, sendirian dan jauh dari keluarga ibarat prahara. Tiap malam, Lilyana kenyang menangis. Kerap diatergoda untuk menyerah dan kembali ke Manado.Kala itu, Lilyana menjadi atlet paling kecil di klub. Para seniornyadi klub, yang kebanyakan dari suku Batak, memanggilnya dengan nama kesayangan Butet.Genap setahun merantau, Butet pulang ke Manado untuk berlibur. Suasana rumah yang hangat membuatnya enggan kembali ke Jakarta. Tapi ibunya dengan tegas melarang. "Mereka bilang sudah kepalang tanggung," Butet menirukan ucapan kedua orang tuanya.Kerja keras gadis kecil itu tidak sia-sia. Dia dipanggil masukpemusatan latihan nasional (pelatnas) pada 2002. Tujuh jam tiap hariButet berlatih di hall bulu tangkis Cipayung. Dan mencatatkan prestasi demi prestasi.Olahraga bulu tangkis mengalirkan penghasilan jumbo untuk Butet.Rekening pribadinya berisi hingga miliaran rupiah. Kontrak per tiga bulannya di pelatnas saja mencapai Rp 100 juta. Kakaknya, Kalista Natsir, seorang dokter, sempat "iri". Dan siapa yang tidak?Di usia semuda itu, dengan modal pendidikan hanya sekolah dasar, Butet mampu membeli mobil Nissan X-Trail. Dua pekan lalu, dia mendapat satumobil Yaris sebagai bonus prestasi. Nona Manado ini berniat membeli sebuah rumah di Cibubur. "Penghasilan ku lebih dari cukup," ujarnya.Semua ini harus dibayar mahal dengan latihan ketat setiap hari yang kerap membosankan. Butet memupus rasa bosan dengan nonton film, jalan-jalan ke mal, atau makan di luar bersama kawan-kawannya.Sesekali dia mengisi akhir pekannya dengan dugem atau bermain biliar.Ditemani secangkir kopi, Lilyana betah berjam-jam menyodok bola biliar. Dia juga gemar bermain game di komputer atau menonton televisi di kamarnya yang berukuran 4 x 4 meter persegi.Liburan panjang dan Natal adalah saat yang amat dia nantikan. Butet pasti pulang kampung. Semua masakan Manado dilalapnya, termasuk sup tikus hutan. Dia menyimpan cita-cita menjadi seorang pelatih. Tapi memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah."Sudah terlalu banyak ketinggalan kalau harus mulai dari awal,"ujarnya. Dia menukarkan pendidikannya untuk bulu tangkis. Boleh jadi,tidak sia-sia: bulu tangkis membawa Lilyana Natsir menjelajahi dunia jauh sebelum usia 21.sumber:tempo 28 mei 2006